Posted by : rethafarm
Minggu, 19 April 2020
Praktikum Farmakologi
saya akan menceritakan
pengalaman saya ketika pratikum farmakologi. Pratikum kali ini saya menggunakan
hewan uji yaitu mencit, pastianya kalian semua sudah pada tau. Mencit adalah
hewan noktural yang lebih aktif di malam hari. Aktivitas ini akan menurun dengan kehadiran manusia.
Percobaan yang
dilakukan di laboratorium farmakologi selain menggunakan hewan percobaan (uji
in vivo) juga tidak jarang melakukan uji-uji in vitro dan uji dengan organ atau
jaringan terisolasi. Karakteristik utama dari mencit adalah mencit mudah
ditangani, bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul sesamanya.
Pratikum farmakologi
kali ini saya diajarkan banyak hal mulai dari cara menghtung dosis mencit, cara
menyuntikan obat ke mencit, mengamati mencit dari dia bangun hingga tidur, dan
juga di ajarkan untuk memegang mencit.
Pada awalnya saya takut
untuk memegang mencit apalagi untuk menyuntikan obat ke mencit, karena jika
saya salah memegang mencit dengan benar saya akan di gigit oleh mencit sehingga
menyebabkan mencit terlepas.
Cara memegang mencit
dengan benar adalah pertama di elus tekuk mencit sampai mencit dalam keadaan
tenang, kedua saat mencit sudah dalam keadaan tenang pegang mencit pada tekuknya lalu
angkat dan segeralah melilitkan ekor mencit pada jari kelingking sehingga
posisi mencit tidak bergerak lalu suntikkan obat ke mencit pada bagian yang
ingin kita suntik.