Archive for Oktober 2019
Pengolahan Limbah Kimia
Limbah adalah buangan yang di
hasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga), yang di kenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak di kehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.
Laboratorium kimia merupakan tempat
untuk melakukan Kegiatan praktikum , eksperimen, penelitian, dan pembelajaran. Praktikan
dan peneliti di dalam menjalankan pekerjaan mereka, kontak dengan bahan kimia
baik langsung maupun tidak langsung akan sering terjadi bahkan mungkin
berlangsung secara rutin. Kita ketauhi bahwa kimia secara umum memiliki potensi
untuk menimbulkan bahaya terhadap kesehatan perlaku maupun dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan seperti kebakaran. Hal ini dapat dipahami karena bahan kimia
tertentu dapat memiliki tipe reaktivitas
tertentu dan juga dapat memiliki sifat mudah terbakar. Untuk dapat mendukung
jaminan kesehatan dan keselamatan kerja maka para pelaksana yang bekerja dan
menggunakan bahan kimia khususnya dari segi potensi bahaya yang mungkin di
timbulkan (crisp,1996 ).
Prinsip pengolahan limbah
Wastase Reduction ( 4 R ) : Reduce, Reuse, Recycle and
Replace.
Pengolahan limbah pada dasarnya merupakan
upaya mengurangi volume, konsentrasi atau bahaya limbah, setelah proses
produksi atau kegiatan, melalui proses fisika, kimia, atau biologi. Upaya
pertama yang harus dilakukan adalah upaya preventif yaitu mengurangi volume
bahaya limbah yang dikeluarkan ke lingkungan yang meliputi upaya mengurangi
limbah pada sumbernya, serta upaya pemanfaatan limbah.
Reduce
Berati mengurangi sumber limbah dan
mencegah timbulnya limbah ( teknik minimasi limbah ) Contoh : industi ramah
lingkungan, perkampungan pertenakan sapi.
Reuse
Kita dapat mempergunakan kembali limbah bentuk
aslinya untuk kegunaan lain ( botol air mineral) untuk tempat minyak, atau
mengubah bentuk limbah untuk kegunaan lain ( botol air mineral untuk membuat
lampion ).
Recyle
( Daur ulang )
Adalah suatu proses dimana limbah di
kumpulkan dan di gunakan sebagai bahan
mentah untuk produk baru. Empat tahapan proses daur ulang adalah : Pengumpulan
limbah yang dapat di daur ulang, pemisahan limbah berdasarkan jenisnya,
mengubah menjadi bentuk yang dapat di proses lanjut, dan membentuk menjadi
bahan yang bermanfaat.
Replace
Kita bisa mengganti bahan yang tidak
dapat di perbaharui dengan bahan yang dapat di perbaharui. Sebagai contoh :
System pemasaran yang bisa di gunakan di HOngkong adalah sistem yang ramah
longkungan yaitu matahari.
Pola Penanganan Limbah
Pola penanganan lombah industri baik bersifat terintegrasi
yaitu penanganan di mulai dari sumaberanya
( Point Of Generation ). Untuk tujuan penanganan, komposisi
kimia dari setiap limbah harus di tentukan di laboratorium dengan tujuan
untuk dapat menentukan tingkat potensi Toksisitasnya dan pengaruhnya terhadap
kesehatan manusia ( Nerren w Nelson L , 1991 ).
Faktor
– faktor yang memperngaruhi distem pengolahan limbah
- · Rencana penggunaan lahan
- · Kepadatan dan penyebaran penduduk
- · Karakterisik lingkungan fisik, biologi, dan sosial alam
- · Kebiasaan masyarakat
- · Peraturan perundang – undangan nasional dan daerah setempat
- · Karakterisik limbah padat
- · Sarana pengumpul, pengangkutan, dan pembuangan
- · Lokasi pembuangan akhir
- · Biaya yang tersedia
- · Rencana tata ruang dan pengembangan kota
- · Iklim dan musim ( Phifer. R. W. Lowry. G. G., Ashbrook . P., Peter. E., 1994 )
Strategi
penanganan yang di terapkan, pada prinsipnya dengan mengusahakan untuk :
Adalah mengurangi sampah seminimum mungkin jumlah limbah
kegiatan industri
b. Daur Ulang dan Recovery
Untuk cara ini dimaksudkan memanfaatkan kembali sebagai bahan
baku dengan metode daur ulang atau recovery
c.
Proses Pengolahan
Proses ini untuk mengurangi kandungan unsur beracun sehingga
tidak berbahaya dengan cara mengolahnya secara fisik, kimia, dan biologi
d. Secured Landfill
Cara ini mengkonsentrasikan kandungan limbah B3 dengan fikasi
kimia dan pengkapsulan, selanjutnya di buang ke tempat pembuangan aman dan terkontrol
e. Proses Detoksifikasi dan Netralisi
Netralisi untuk menghasilkan kadar racun yang lebih rendah
f.
Incenerator
Yaitu memusnakan dengan cara pembakaran pada alat pembakar
khusus ( Lisa Moran and Tina Masciangioli, 2010 )
Cara Memisahkan Limbah
Kimia Laboratorium
Pemisahan limbah laboratorium sangat berguna
untuk menjaga kesehatan dan keamanan lingkungan. Bahan kimia atau limbah yang
dapat disimpan dalam satu area harus mempunyai sifat yang sama atau kompatibel.
Jangan menyimpan bahan
kimia atau limbah berdekatan satu sama lain untuk :
1.
Asam dengan basa
2.
Bahan organik dengan asam
3.
Senyawa sianida, sulfida atau arsen
dengan asam
4.
Logam alkali, alkil litium, dan lain-lain
dengan limbah
5.
Logam reaktif atau bentuk serbuk dengan
material yang mudah terbakar
6.
Merkuri atau perak dengan senyawa yang
mengandung ammoium
7.
dll
Semua hal di atas dilakukan untuk mencegah terjadinya reaksi yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan bahaya..
Kamu telah membaca artikel
berjudul Pengolahan Limbah Kimia Ada baiknya kita sebagai
kimiawan lebih berhati-hati dalam bekerja di lab dan lebih peka terhadap
lingkungan, ya. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Sumber referensi :
Crisp, P., ( 1996 ), Safety in the
School of Chemical Engineering and Industrial Chemistry, UNSW, Safety officer
CEIC, New South Wales.
Lisa Moran and Tina Masciangroli, (
2010 ) Chemical Laboratory Safety and Security, A Guide To Prudent Chemical
Management, Wasthington, Dc : The National Academiies Press.
Manajemen Laboratorium, Falkutas
Sains dan Teknologi, Universitas Air langga, Surabaya.
Phifer, R. W., Lowry, G.G., Ashbrook, P.. Peter, E., ( 1994 )
, Laboratory Waste Management, A Guidebook, American Chemical Society,
Washington.